hari itu

aku selalu menunggu hari itu
dimana aku dan kamu bisa menjadi kita
namun rasanya, aku hanya berhayal

pertemuanku dan kamu adalah kuasa Tuhan
rencana-Nya yang paling aku sukai
namun rasanya, menyatukan kita
bukanlah salah satunya

mencintaimu bukanlah rencana Tuhan
melainkan pilhanku yang tak aku sesali
walau aku hanya harus diam dan memendamnya
rasa yang tak bisa aku lontarkan

aku selalu berharap dihari itu
dimana kamu akan melihatku
dengan senyum manis yang tak jarang kau berikan

namun aku hanya berharap
padanya yang tak mengharapku

tidak kembali

aku selalu suka menikmati senja
melihatnya perlahan pergi--
sontak membuatku selalu rindu
dan menantinya tuk kembali, esok hari

melihat matahari perlahan hilang
mengingatkan ku akan dirimu
yang pergi namaun tak kembali

harapku untuk tiba hari esok
agaru ku dapat kembali melihatmu
namun tidak seperti senja
kau hilang tanpa kembali

jika senja mengingatkan ku akan dirimu
maka aku akan selalu menjadi malam
yang selalu sepi kehilangan senja