Saturday, November 26, 2016

.....

suatu malam aku terhenti sejenak. memikirkan akan suatu hal yang terjadi.
air mata yang tak mampu ku tahan, akhirnya menetes tanpa aku sadari.
suasana sore ini, membuatku membiarkan tiap tetes air mata yang jatuh tak tertahan.

suara isak tangisku tak bisa ku bungkam lagi didepanmu. ya... sakit hati ini nyatanya cukup dalam.
hari bahagia itu, tidak lagi membuatku tersenyum manis.

mata sembab ini telah menjawab semuanya.
jangan lagi kau bertanya aku kenapa, karna kaulah penyebabnya.
jangan kau berpura-pura bodoh dan tak mengerti, karna kau tahu jawabannya.

jiwa ini telah lama tersakiti, wajar jika ia lelah, dan terjawab oleh tetesan air mata.
aku fikir kau akan menemani hingga isak tangis tak lagi terdengar.
hingga malam menjadi pagi. hingga fajar tiba dengan suara alarm berbunyi.
ah... sudah. itu hanya sebuah angan yang takkan pernah ku dapatkan
atau mungkin bukan pada dirimu, aku mendapatkannya.

hingga pukul 2 dini hari, aku tetap berharap pada dirimu.

Friday, November 4, 2016

4 November 2016


4 November 2016, suatu hari dimana terjadi sebuah demo yang dikatakan akan menjadi demo yang damai tanpa ada kericuhan dan keributan yang anarki. demo atau aksi unjuk rasa yang ditunjukkan oleh sebagian masyarakat muslim di Indonesia yang menunjukkan aksi tidak setuju oleh yang dikatakan oleh calon gubernur DKI Jakarta, Ahok. Ahok mengatakan saat berkampanye disuatu desa dengan tidak sengaja beliau menyebutkan dan terlihat menghina surat al-qur'an. hal inilah yang tidak dapat diterima oleh umat muslim di Indonesia, hingga mereka siap turun tangan dengan mengadakan aksi demonstrasi secara damai hari ini.


saya tidak akan diam saja melihat hal ini. izinkan saya berpendapat masalah yang menjadi trending topic di Indonesia, bahkan dikabarkan hingga dunia hari ini. saya tidak akan membela atau menyalahkan kedua belah pihak. saya hanya akan mengeluarkan apa yang saya fikirkan.

Basuki Tjahaya Purnama atau yang biasa disebut dengan Ahok adalah gubernur Jakarta masa ini, dan beliau juga merupakan calon gubernur Jakarta untuk masa mendatang. Indonesia dikagetkan dengan pemimpin yang tidak biasanya mereka hadapi, yang tidak biasa mereka lihat. iya, mereka atau Jakarta dipimpin oleh gubernur yang tidak beragama islam, dan memiliki keturunan Tionghoa. ini lah yang membuat masyarakat aneh dan kaget. membuat mereka ribut dan tidak terima bahwa pemimpinnya tidak sama dengan mereka.

didalam hal ini, masyarakat muslim berpendapat bahwa mereka harus dipimpin oleh umat muslim juga, karena menurut ayat al-qur'an menyebutkan seperti itu. saya tidak akan berkomentar banyak, namun tidak ada yang benar dan tidak ada yang salah. umat muslim hanya menjalankan apa yang mereka baca sesuai dengan titipan Allah, yaitu al-qur'an. namun, izinkanlah orang yang ingin membantu membenari dan memimpin Jakarta itu, walaupun beliau tidak muslim seperti kalian, walaupun beliau tidak satu ras dengan kalian. apa istilah bhinneka tunggal ika masih kalian bawa hingga sekarang? biarkanlah beliau mencoba memperlihatkan kinerjanya, jikalau salah tegurlah dan ingatkan beliau. jika beliau menghargai islam, maka kita juga harus menghargai agama lain. jika beliau menjelekkan islam, maka jangan benci beliau tapi tegurlah beliau bahwa tindakan beliau itu salah. tidak main hakim sendiri dengan langsung tidak menerima kehadiran beliau.

jujur, saya adalah anak keturunan cina yang beragama alhamdulillah muslim. saya disini jujur merasa sedih melihat aksi demo hari ini. saya seharian ini hanya berdiam diri dirumah dan tidak berani untuk keluar rumah, karena saya memiliki darah keturunan cina. saya takut jika nanti saya akan menjadi korban dari demo hari ini, walaupun saya islam. namun, mereka tidak akan mengetahui dan menebak bahwa saya muslim hanya dari penampilan saya. saya sedih dimana saya harus melihat Ahok yang memiliki keturunan cina ditolak mentah-mentah oleh masyarakat. ya kaum minoritas bisa apa dihadapan kaum mayoritas. 

disatu sisi, saya sedih mendengar bahwa salah satu surat didalam al-qur'an yang menjadi pedoman hidup saya dihina atau tidak dihargai oleh beliau. apa yang beliau katakan itu lagi-lagi menyulutkan api untuk aksi demo hari ini. sekali lagi, tegurlah disaat orang itu salah, dan untuk orang yang melakukan kesalahan itu meminta maaf dan silahkan menyadari kesalahannya.

mungkin saya merupakan kaum mayoritas didalam agama, namun saya juga kaum minoritas didalam ras. sedih saya mendengar dan melihat apa yang terjadi hari ini. disatu sisi saya merasa sedih bahwa surat dalam al-qur'an dikatakan dihina oleh beliau. disisi lain saya juga sedih bahwa ras yang tidak mayoritas di Indonesia juga ditolak. tidak tahu saya akan berdiri dimana untuk hal ini. karena keduanya ada didalam diri saya. saya orang Indonesia dengan beragama islam dan keturunan Tionghoa. lagi-lagi pertanyaan yang selalu muncul didalam fikiran saya, apakah salah menjadi minoritas diantara beribu-ribu kaum mayoritas?