Thursday, December 28, 2017

Sesaat Kau Pergi


Aku tak mau terlihat lemah didepanmu. Aku pun tak ingin terlihat terlalu mencintaimu, dan berakhir sebelah tangan. Aku tak ingin terlihat sebagai wanita yang jatuh begitu cepat kepada seseorang, yaitu kamu.

Bukan berarti aku wanita, lantas kau bisa mempermainkan aku sebisa dan semaumu. Datang dengan penuh senyum dan pulang dengan wanita lain. Siapakah kau yang bisa dengan gampangnya mempermainkan hati wanita? Tidak kah kau sadar ibumu adalah seorang wanita, kakak atau adikmu bahkan anakmu pun bisa saja seorang wanita. Dapatkah kau berfikir bagaimana jadinya jika mereka bertemu seorang lelaki yang sama dengan dirimu? Ya seorang lelaki yang suka bermain dengan cinta.

Entahlah bagaimana jalan fikiranmu yang bisa dengan gampangnya membuat seorang wanita yang menutup hatinya menjadi luluh dan berakhir disakiti. Aku berfikir, sudah berapa banyak wanita yang kau sakiti hatinya? Hanyalah aku, rasanya tidak mungkin.

Cinta merupakah anugerah Tuhan, bukan? Dengan kau mempermainkannya sama saja kau mempermainkan anugerah Tuhan? Entah aku tidak bisa berfikir apa yang akan kau dapatkan dari ini semua? Membuatku luluh dan melihatku sakit terpuruk karenamu?

Rasanya itu tak kan berhasil jika tujuanmu untuk menyakitiku. Karena aku tidak akan terlihat seperti itu. Sakit hati? Ya, aku akui bahwa aku merasakan sakitnya dipermainkan. Namun sayang, aku tidak akan sakit terlalu lama. Aku tidak akan memperlihatkan sakitku padamu.

Sesaat kau pergi, aku mungkin tidak dengan cepat menemukan orang lain. Namun, sesaat kau pergi aku sudah lama melupakanmu.

Sunday, December 24, 2017

game over

entah permainan apa yang sedang kau mainkan saat ini, yang jelas aku tidak menyukainya.
permainan yang tanpa sadar telah melukai hati seseorang.
dan bodohnya aku yang masuk ke dalam permainan licikmu ini.

semua ucapan mu sangatlah manis, namun itu tidak bertahan lama.
berapa ribu wanita yang telah kau buat tersenyum dengan kata bualanmu ini?
"hanya satu, yaitu kamu" begitu kau katakan.
permainan pun telah dimulai.

setelah usai bermain kata, aku pun masuk pada tahap selanjutnya.
lirik romantis yang pada malam itu kau nyanyikan untukku.
tanpa berfikir apapun aku pun tersenyum mendengarkan suara itu.
disini aku mulai merasakan ada sesuatu dalam hati.
aku tak mau mengatakan itu cinta ataupun suka, karna aku takut salah mengambil langkah.

dari awal aku telah berfikir untuk menutup hati dan menggunakan fikiran.
namun hati ini yang menang namun kembali terjatuh.
terjatuh pada seseorang yang telah pergi.
dan memilih untuk mengakhiri permainannya.

entah permainan apa yang sedang kau mainkan.
yang datang tanpa kata dan pergi meninggalkan luka.