Aku tak mau terlihat lemah didepanmu. Aku pun tak ingin
terlihat terlalu mencintaimu, dan berakhir sebelah tangan. Aku tak ingin
terlihat sebagai wanita yang jatuh begitu cepat kepada seseorang, yaitu kamu.
Bukan berarti aku wanita, lantas kau bisa mempermainkan aku
sebisa dan semaumu. Datang dengan penuh senyum dan pulang dengan wanita lain.
Siapakah kau yang bisa dengan gampangnya mempermainkan hati wanita? Tidak kah
kau sadar ibumu adalah seorang wanita, kakak atau adikmu bahkan anakmu pun bisa
saja seorang wanita. Dapatkah kau berfikir bagaimana jadinya jika mereka
bertemu seorang lelaki yang sama dengan dirimu? Ya seorang lelaki yang suka
bermain dengan cinta.
Entahlah bagaimana jalan fikiranmu yang bisa dengan
gampangnya membuat seorang wanita yang menutup hatinya menjadi luluh dan
berakhir disakiti. Aku berfikir, sudah berapa banyak wanita yang kau sakiti
hatinya? Hanyalah aku, rasanya tidak mungkin.
Cinta merupakah anugerah Tuhan, bukan? Dengan kau
mempermainkannya sama saja kau mempermainkan anugerah Tuhan? Entah aku tidak
bisa berfikir apa yang akan kau dapatkan dari ini semua? Membuatku luluh dan
melihatku sakit terpuruk karenamu?
Rasanya itu tak kan berhasil jika tujuanmu untuk menyakitiku.
Karena aku tidak akan terlihat seperti itu. Sakit hati? Ya, aku akui bahwa aku
merasakan sakitnya dipermainkan. Namun sayang, aku tidak akan sakit terlalu
lama. Aku tidak akan memperlihatkan sakitku padamu.
Sesaat kau pergi, aku mungkin tidak dengan cepat menemukan
orang lain. Namun, sesaat kau pergi aku sudah lama melupakanmu.