Tuesday, October 25, 2016

review: How Facebook Change The World

saat ini perkembangan globalisasi semakin melebar dan semakin besar. apapun yang kita inginkan dapat dengan mudah kita dapatkan, dengan informasi yang lebih mudah, teknologi yang semakin berkembang pesat dsb.

salah satu contoh dari perkembangan globalisasi adalah penyebaran informasi yang sangat berkembang pesat. hanya dengan menyebarkan berita ke sosial media, seluruh dunia dapat mengetahuinya dengan cepat. salah satunya yang terjadi di Arab. dimana video atau film yang berjudul How Facebook Change The World menjelaskan bahwa globalisasi sudah berkembang dengan pesat dan kejadian di Arab itu dapat menyebar luas dalam hitungan detik ke seluruh dunia.

mengundang perhatian publik dengan mengirimkan foto-foto kejadian yang terjadi ke dalam akun facebooknya. hal ini berhasil dan mengundang banyak masyarakat dari belahan dunia manapun, termasuk Arab itu sendiri. kejadian ini menjadi hal yang dibicarakan oleh publik hingga disiarkan disalah satu televisi.

Social Project: Menumbuhkan Kembali Kepedulian Masyarakat

apa yang akan kamu lakukan bagi masyarakat luas? itu adalah pertanyaan yang menjadi tugasku selanjutnya. banyak ide dan pikiran yang terlintas seusai mendapatkan pertanyaan seperti itu. namun sekaligus membuat saya bingung yang mana yang harus saya pilih.

melihat perkembangan dunia pada saat ini, saya rasanya ingin membuat sebuah perubahan sosial yang lebih kepada sosial masyarakat. dimana saya berfikir akan perubahan globalisasi yang semakin parah dan berakibat kurang lebihnya buruk bagi sosialisasi masyarakat pada saat ini. tidak hanya itu saja, namun juga tentang kepeduliaan masyarakat yang semakin memudar untuk kalangan sekitarnya. sedih rasanya disaat sedang diantara banyak orang, namun tidak ada yang saling peduli antara satu dengan yang lainnya, bahkan mereka lebih memilih tidak melihat orang sekitar, dan memilih untuk melihat layar handphone mereka.

dengan adanya kejadian seperti ini, saya berfikir untuk membuat masyarakat lebih peduli terhadap lingkungan sekitar dan masyarkat sekitar dengan aksi tanpa social media ataupun handphone selama beberapa saat saja. saya tahu betapa sulitnya hal ini dilakukan oleh kalangan masyarakat pada saat ini. namun, kita hidup tidak sendiri, dan kita tidak dapat hidup tanpa orang lain pula. lantas mencoba untuk tidak bergantungan kepada teknologi itu untuk beberapa saat saja apakah tidak bisa?

jika memang tidak bisa melepaskan diri dari handphone selama beberapa saat. setidaknya, mengurangi saja efektivitas penggunaannya. jika sedang berada dilingkungan yang banyak orangnya, mencoba untuk tidak acuh kepada itu, dan melihat sekelilingnya atau mungkin bahkan memberi senyuman kepada orang sekitar walaupun tidak kita kenal, karena sekarang senyuman dari orang lain sudah tidak terlihat. kemanakah budaya orang Indonesia yang dianggap sebagai masyarakat yang ramah?

saya ingin melakukan perubahan besar kepada masyarakat pada saat ini dengan membuat mereka tidak ketergantungan dengan handphone dan mencoba menumbuhkan kembali rasa kepedulian masyarakat. mencoba memberikan pengetahuan atau pelajaran bahwa kehidupan nyata berada disekeliling anda sekarang, tidak di layar handphone yang selalu anda lihat kapanpun dan dimanapun. mencoba meyakinkan juga kepada mereka bahwa hidup tanpa handphone tidak akan berdampak buruk bagi masyarakat, namun memberikan efek kepedulian yang tinggi terhadap sekitar.

Monday, October 24, 2016

Orange Revolution

pada miggu lalu aku dapet tugas kuliah mata kuliah Gerakan Sosial Global, untuk mencari tahu apa itu revolusi orange. refolusi orange adalah suatu bentuk gerakan sosial yang terjadi di Ukraina pada akhir november 2004 hingga januari 2005. kejadian ini berlangsung sekitar hanya satu bulan, dan revolusi orange adalah rangkaian protes dalam politik yang diakibatkan dari pemilu Ukraina tahun 2004 yang dituduh telah dicemari oleh korupsi yang besar-besaran, intimidasi terhadap pemberi suata dan penipuan hasil pemilu. masyarakat protes akan adanya pemilu tersebut dan membuat mereka harus turun ke jalan dan melakukan demonstrasi setiap harinya di lapangan kemerdekaan Kiev.

dengan masa lalu yang cukup menyedihkan yang terjadi di Ukraina, masyarakat tidak ingin lagi mengulang itu dan tidak ingin tertidas dengan adanya koruptor besar yang akan memimpin mereka. dengan aksi damai tanpa senjata yang membahayakan mereka buatlah revolusi orange, karena semua atribut yang mereka gunakan berwarna orange.

revolusi yang terjadi selama kurang lebih sebulan ini tidak hanya mengundang masyarakat Ukraina saja, namun juga dari pihak luar. mungkin karena mengundang pihak luar itu, maka revolusi orange ini juga dapat dikatakan sebagai gerakan transnasional. tidak hanya itu saja, namun gerakan ini juga terjadi secara nasional di Ukraina. dengan aksi protes tersebut, akhirnya hasil pemilu itu dibatalkan, serta dilaksanakan pemilu ulang oleh pemerintah pada 26 Desember 2004. pemilu ini tidak hanya dari pengamat lokal saja, namun juga diawasi oleh pengamat internasional. akhirnya, pemilu ulang ini berhasil dikatakan bersih dan bebas dengan kemenangan Victor Yushchenko yang pada awalnya kalah oleh pesaingnya.