Thursday, June 30, 2016

hanya hari ini saja

Pada awalnya, mencintaimu tidaklah mudah. Membutuhkan waktu untukku, berhari-hari. Bulan demi bulan. Hingga akhirnya sampai disaat aku tak bisa melepaskanmu. Namun, tepat disaat itu pula kau menemukan seseorang dan mulai meninggalkanku.

Sungguh... kejam dunia terasa perih saat ini. Kau memilih untuk pergi bersamanya dan meninggalkan beberapa kenangan. Bahkan kau ambil hatiku yang tidak sempat kau kembalikan. Mengapa? Mengapa tepat disaat aku mulai mencintaimu.

Aku ingat kata manis yang kau katakan padaku dan membuatku terpanah. Saat dimana kau berkata bahwa akulah orang yang membuatmu berubah, meninggalkan segala kebiasaan burukmu dan mulai menjadi seseorang yang berarti.

Aku pun teringat disaat kau memintaku untuk disini menemanimu dan tidak meninggalkanmu. Lalu, pada akhirnya engkau pula yang meninggalkanku. Aku disini terdiam dan tidak pergi seperti yang kau minta. Lantas, mengapa kau yang pergi meninggalkan segala perkataanmu?

Engkau… engkau berhasil membuatku menjadi seseorang yang tidak berarti hari ini dan untuk beberapa hari kedepan. Kau berhasil membuatku jatuh kedalam jurang terlalu dalam, hingga membuatku terjebak dan sulit bagiku untuk mencari jalan keluar.

Jika pada awal kita bertemu, engkau telah berfikir untuk pergi, mengapa tidak dari awal saja? Disaat aku belum mengenal dekat dirimu. Disaat aku belum mencintaimu. Jika apa yang kau lakukan hanya untuk membuatku terjatuh. Selamat, engkau berhasil. Namun, aku tidak akan terjatuh terlalu lama. Pada akhirnya, aku akan mencari jalan keluar dari jurang tersebut, dan mungkin penyesalan akan datang kepadamu, tanpa perlu aku melakukan apapun.

Monday, June 6, 2016

manis berujung pedih

disaat aku menemukan jalan untuk mencintaimu. disaat aku mulai mencoba untuk menerimamu. disaat itu pula kau memilih untuk pergi dan meninggalkan kenang begitu saja. tanpa kata dan tanpa alasan. kepergianmu menimpa hati ini cukup sakit.

kau yang dulu memberikan beribu kata manis padaku. kau yang tak ingin ditinggalkan, lantas sekarang mengapa kau yang meninggalkan? begitu cepat kata itu kau ucapkan, begitu cepat pula kau ambil dariku. entah bagian kata mana yang bisa aku percaya dari mulutmu itu, cinta.

aku ingat... aku ingat setiap detik yang aku habiskan bersama. aku ingat disaat kau memintaku untuk tetap disini. aku pun ingat setiap jejak yang kau tinggalkan. detik dimana kau pergi dan tak kembali. tak kuasa ku memutar waktu disaat kau datang membawa beribu cinta.
 
sampai disaat aku membenci diriku. diriku yang kembali jatuh pada cinta yang berujung luka. aku tahu... tak seharusnya aku jatuh hati padamu, jika aku tahu pahit yang akan terjadi. aku tahu hal terburuk itu akan terjadi, aku telah menyiapkan hati ini untuk sakit. namun nyatanya hati ini belum siap untuk luka yang kau berikan. kesal ku rasa pada diriku yang membiarkan hati tuk kembali tersakiti.

terima kasih sayang. kau berikan luka yang akan ku kenang, entah sampai kapan. kau buatku percaya akan setiap kata yang kau ucap. kau pun telah membuatku jatuh hati padamu, walau kau tau aku bukanlah orang yang gampang tuk memberikan hati lemah ini. namun kau mendapatkannya dan kau tinggalkan bersama sakit yang ku rasa. sekali lagi sayang, izinkan ku tuk mengucapkan kata terima kasih pada apa yang telah kau lakukan. maafkan ku sayang, jika aku tak kuasa untuk melihatmu lagi. akan ku kenang luka ini bersama kata manis yang berujung pedih.

Friday, June 3, 2016

kaulah... mimpiku

sosok impianku...
janganlah engkau pergi meninggalkan mimpi yang akan menjadi kenangan
izinkan ku tuk mencintaimu
disaat orang lain sedang merindukanmu
izinkan ku memberikan senyum diwajahmu
walau aku bukanlah sang humoris

izinkan aku tuk selalu menemanimu
walau ku tahu, aku bukanlah seseorang yang kau harapkan
berikan ku kesempatan untuk dapat disampingmu
memang bukan aku
orang yang kau harap untuk ada disini
namun, izinkan ku tuk sejenak mengisi kekosongan itu

sosok pujaanku...
izinkan aku memberikan ruang dihati untukmu
walau ku tahu, tak pernah ada aku dihatimu
bukan aku, seseorang yang kau cari
namun, engkau yang akan selalu ku tunggu
engkau sosok dalam mimpiku, yang akan selalu ku nanti

maklumi aku yang bermimpi mendapatkanmu
maafkan ku jika telah mencintaimu
dalam mimpi ini...
akan ku jaga malam tetap ada
agar ku dapat selalu melihat dan menemanimu