disaat aku menemukan jalan untuk mencintaimu. disaat aku mulai mencoba untuk menerimamu. disaat itu pula kau memilih untuk pergi dan meninggalkan kenang begitu saja. tanpa kata dan tanpa alasan. kepergianmu menimpa hati ini cukup sakit.
kau yang dulu memberikan beribu kata manis padaku. kau yang tak ingin ditinggalkan, lantas sekarang mengapa kau yang meninggalkan? begitu cepat kata itu kau ucapkan, begitu cepat pula kau ambil dariku. entah bagian kata mana yang bisa aku percaya dari mulutmu itu, cinta.
aku ingat... aku ingat setiap detik yang aku habiskan bersama. aku ingat disaat kau memintaku untuk tetap disini. aku pun ingat setiap jejak yang kau tinggalkan. detik dimana kau pergi dan tak kembali. tak kuasa ku memutar waktu disaat kau datang membawa beribu cinta.
sampai disaat aku membenci diriku. diriku yang kembali jatuh pada cinta yang berujung luka. aku tahu... tak seharusnya aku jatuh hati padamu, jika aku tahu pahit yang akan terjadi. aku tahu hal terburuk itu akan terjadi, aku telah menyiapkan hati ini untuk sakit. namun nyatanya hati ini belum siap untuk luka yang kau berikan. kesal ku rasa pada diriku yang membiarkan hati tuk kembali tersakiti.
terima kasih sayang. kau berikan luka yang akan ku kenang, entah sampai kapan. kau buatku percaya akan setiap kata yang kau ucap. kau pun telah membuatku jatuh hati padamu, walau kau tau aku bukanlah orang yang gampang tuk memberikan hati lemah ini. namun kau mendapatkannya dan kau tinggalkan bersama sakit yang ku rasa. sekali lagi sayang, izinkan ku tuk mengucapkan kata terima kasih pada apa yang telah kau lakukan. maafkan ku sayang, jika aku tak kuasa untuk melihatmu lagi. akan ku kenang luka ini bersama kata manis yang berujung pedih.
No comments:
Post a Comment