Tuesday, March 28, 2017

pertemuan singkat

seseorang pernah berkata padaku untuk mencoba berhenti menuliskan kata - kata haru. namun, aku mengatakan padanya bahwa disaat kita sakit hati, tiba - tiba saja kata demi kata terungkap mengatakan yang tak terucap. orang yang sakit hati adalah orang yang paling puitis, ucapku.

untuk kali ini aku mencoba menuliskan sesuatu yang bahagia. saat dimana hati ini tiba - tiba terguncang, setelah sekian lama terdiam. kau tau hebatnya rasa itu hingga aku tak bisa berkata dan matamu yang bahkan tak berani ku tatap.

sekali ini baru aku rasakan kembali rasa itu. jatuh cinta? ah... aku tidak ingin mengatakan kata itu secepat ini. bayangkan saja, baru sedetik aku melihatnya, dan aku rasa tak mungkin rasa itu secepat itu hadir. 

bayangkan saja, di hari - hari senduku ini tiba - tiba aku melihatnya, seorang yang tanpa sengaja menguncang kembali hati, membuatku tersenyum kembali seolah Tuhan telah memberikan aku obat dari segala penyakitku. 

namun sayang, tanpa berkenalan dan hanya saling menatap. berbincang pun tak sampai semenit. waktu kembali memisahkan. andai waktu bisa ku buat lebih lama agar selalu bisa melihatmu, dihari ini. 

katakan saja aku kagum melihatmu untuk yang pertama kali. aku tak ingin mengatakan hal yang berat perihal hati. semoga saja, aku dapat mengetahui namamu secepatnya dan waktu kembali akan mempertemukan, dilain hari.


Monday, March 27, 2017

hilang sudah untuk saat ini

aku lupa caranya bahagia seperti dulu. masa kecilku, masa lalu yang selalu disambut oleh senyum bahagia kemana kah kalian pergi? jika Tuhan memberikan satu permintaan kepadaku, aku akan memintanya untuk memutar waktu. kembali membawaku kemana masa bahagiaku itu ada dan nyata.

masa - masa itu sekarang terlihat tak nyata bagiku. hilang dibawa malam dan tak kembali saat fajar. hai kamu masa laluku, masih adakah kau membawa kembali senyum bahagia itu di masa depan? 

hai kalian yang telah mengambil senyumku dihari ini. ingatkah kalian disaat aku bahagia lalu. senyum kecil itu selalu membuat kalian juga tersenyum diantara pilu yang kalian rasakan. mencoba membagikan rasa bahagia itu kepada kalian sampai akhirnya kini kalian yang merasakan bahagia itu.

sedangkan aku disini mencoba kembali mencari senyum itu yang hilang. namun... namun kalian tidak ada disini. mencoba tak peduli, bahkan tak ingin melihat ke arahku. kalian yang sudah menemukan senyum kalian, seketika tak memperdulikan aku yang terkapar ini. mengapa? 

harta dan nyawa sempat aku serahkan untuk mencari jalan keluar dari kesedihanmu itu. namun, apa yang kau lakukan sekarang, perlahan menjatuhkanku kedalam. entahlah apa yang aku tulis ini, namun inilah isi kekecewaan saat ini.

aku hanya berharap kepada Tuhan untuk mengembalikan senyumku tanpa harus merenggut senyum orang lain. aamiiin!