ia yang selama ini menemani, ternyata hanya singgah tuk sementara. aku kira kau akan tinggal untuk selamanya, ternyata tidak.
entah mengapa, kata selamat tinggal itu keluar dari mulutnya. walau aku tahu hari ini akan datang, namun mengapa harus sekarang. mengapa harus hari ini. mengapa harus disaat aku telah memberikan ruang dihati ini.
walau aku tahu kata pahit itu akan kau ucapkan, namun... jauh didalam, aku berharap bahwa itu tak akan terjadi. namun harapan itu hanyalah sebuah harapan yang ternyata pupus oleh waktu. seperti apa yang telah aku katakan, aku takkan menutup pintu ini, bahkan tak ada pintu diantaranya, dengan begini kau bebas untuk pergi dan tinggal. dan... nyatanya yang engkau pilih adalah pergi dan menutup pintu itu. aku hanya bisa duduk terdiam didalam ruang sunyi ini, kembali sendiri.
terima kasih adalah kata yang bisa aku katakan padamu. aku tak akan menahanmu untuk tak pergi, namun aku tak akan bisa memintamu untuk diam disini. hanyalah terima kasih dengan senyuman yang dapat aku berikan saat ini.
No comments:
Post a Comment